Kepala BPMPD Konut, Alpian "Usir Wartawan"?


Kepala BPMPD Konut, Alpian tengah memberikan pengarahan kepada para Kades di Aula BPMPD Konut, senin 3 Oktober 2016

Kan lucu, hanya sekedar untuk menjelaskan rencana sosialisasi Peraturan dan Perundang-undangan, wartawan yang tengah meliput harus diusiar keluar dari ruangan rapat dengan para kades itu.


Wanggudu - Kepala BPMPD Konut, Alpian menuai protes para jurnalis yang meliput Rapat Koordinasi antara para Kepala Desa se Konawe Utara dengan pihak BPMPD Konut yang berbuntut pengusiran terhadap wartawan yang meliput jalannya rapat koordinasi yang membahas realisasi penggunaan Dana Desa tahap pertama dan pencairan Dana Desa tahap dua di aula BPMPD Konut, senin, 3 Oktober 2016.

Tindakan protes yang dilakukan para jurnalis yang terusir itu langsung tertuju kepala Alpian yang cenderung dianggap melecehkan wartawan yang sebelumnya sempat menanyakan kepada Kepala BPMPD Konut itu kalau rapat koordinasi yang berlangsung itu sifatnya terbuka dan bisa diliput. "Ya rapat koordinasi ini terbuka silahkan meliput," kata Alpian kepada media ini sebelum rapat dengan para kades se Konut itu dimulai.



Kronologisnya, Rapat yang berlangsung sekitar jam 11.25 Wita berjalan sekitar 5 menit membahas tentang realisasi penggunaan Dana Desa yang berisikan arahan bagi para kades untuk melengkapi dan memperbaiki administrasi laporan realisasi penggunaan anggaran dana desa yang akan mengusulkan pencairan dana desa tahap dua. "Saya berharap agar laporan para kades itu dibuat dalam rangkap dua yang harus juga diberikan kepada BPMD. Kan yang ditahu oleh pusat BPMPD, bukan BPKAD, jadi laporannya juga diberikan kesini," kata Alpian ditengah arahannya itu.

2 menit kemudian, saat berlangsungnya rapat itu, sontak tiba-tiba saja, Alpian menyuruh wartawan yang tengah meliput untuk keluar dari ruangan itu karena ada hal penting yang bersifat tertutup yang akan menjadi arahan kepada para kades untuk disampaikannya. "saya harap wartawan keluar dulu nanti sekitar 10 menit baru bisa meliput," tegas Alpian sambil menyuruh stafnya menutup pintu ruang rapat itu.

Hingga 10 menit kemudian, para wartawan pun berusaha masuk ruangan rapat itu untuk meliput tetapi tidak diperbolehkan hingga selesainya rapat dengan para kades itu.

Desas-desuspun menjadi spekulasi para awak pers yang berada diluar ruangan rapat itu, mulai dari kemungkinan upaya BPMPD akan memotong dana desa hingga adanya kecenderungan pembayaran TPAPD (honor aparat desa) yang akan di persulit oleh pihak BPMPD di para kades belum menyelesaikan pagar halaman di desanya itu.

Salah satu Pendaping Desa-sumber media ini menyebutkan bahwa di tengah rapat tertutup itu ada kecenderungan yang menjadi arahan agar dimasukkannya kegiatan pelatihan dan semacamnya yang bernilai Rp 10 juta yang lantas mebuat bingung para kades.

"Itu berarti kita harus merombak Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada penggunaan dana desa. Tidak ada masalah kalau pelatihannya itu jelas, apakah untuk peningkatan kapasitas kelembagan atau yang sejenisnya , Asal jelas ?. Tetapi kalau begini serba tidak jelas, uang sepuluh juta rupiah itu untuk apa, kan bisa membahayakan bagi para kades,"kata pendamping desa itu yang enggan disebutkan identitasnya.

Kepala BPMPD Konut, Alpian yang hendak di konfirmasi wartawan buru-buru meninggalkan kantornya, "Sebentar kita ketemu,saya dipanggil Bupati dan Wakil Bupati Konut," katanya sambil bergegas.

Sementara, Sekretaris BPMPD Konut, Muhammad Said, kepada wartawan mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui materi dan pertemuan dalam rapat koordinasi dengan para kades itu." Saya tidak disampaikan materi rapat itu, saya hanya diundang mengikutinya. Tetapi saya tidak tahu sama sekali. Tetapi inti rapatnya itu, Kepala BPMPD menyampaikan kepada para kades bahwa ada sosialisasi aturan perundang-undangan yang akan diselenggarakan di provinsi,"katanya.

Ketika sekretaris BPMPD itu dicecar pertanyaan wartawan kenapa wartawan yang meliput harus diusir hanya karena untuk menjelaskan rencana sosialisasi perundang-undangan akan yang dilaksanakan di provinsi itu ?, dirinya tidak dapat menjelaskannya lebih lanjut. "Intinya pertemuan ini membahas tentang sosialisasi undang-undang dan peraturanperundang-undangan di provinsi, hanya itu yang bisa saya jelaskan, yang lainnya saya tidak mengerti karena saya tidak dilibatkan, "ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala BPMPD Konut Alpian belum bisa memberikan penjelasan seputar protes atas pengusiran wartawan yang meliput saat itu.

"Kan lucu, hanya sekedar untuk menjelaskan rencana sosialisasi Peraturan dan perundang-undangan, wartawan yang tengah meliput harus diusiar keluar dari ruangan rapat dengan para kades itu,"kata Andi Jumawi salah seorang jurnalis di daerah ini. MK/JM            

  








Related

KONUT 3684582335408213911

KUNJUNGAN

KUMPULAN VIDEO

logo MEDIA KONAWE

BERITA POPULER

ARSIP BERITA

PILIHAN

PROFIL DPRD KONUT

INSPEKTORAT KONAWE UTARA

SPONSOR

logo Dinas Pariwisata konut
item