Buntut Penghentian Aktivitas Jetty, DPD Lipan Sultra Tuntut Tindakan Diluar Kewenangan Dandim 1430 Konut dan Danrem 143 HO Kendari

 

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lentera Independen Pemerhati Aspirasi Nusantara (LIPAN) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Koalisi Mahasiswa Konawe menggelar aksi unjuk rasa di perempatan ex MTQ Kota Kendari, Senin (22/5/2023).

 

"Penutupan Jetty UBP cenderung akan menimbulkan kekisruhan yang bisa terjadi pada warga yang sudah terlanjur berusaha dalam lingkar Jetty UBP,"


KENDARI - MEDIAKONAWE.COM|

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lentera Independen Pemerhati Aspirasi Nusantara (LIPAN) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Koalisi Mahasiswa Konawe menggelar aksi unjuk rasa di perempatan ex MTQ Kota Kendari, menuntut pertanggungjawaban Komandan Korem (Danrem) 143 Haluoleo dan Komandan Kodim (Dandim) 1430 Konawe Utara atas dugaan tindakan diluar kewenangannya menghentikan aktivitas sejumlah Jetty oleh sejumlah oknum TNI AD.

Aksi massa yang tergabung dalam sejumlah elemen masyarakat Konawe Utara dan Konawe dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa dan Masyarakat Sulawesi Tenggara itu bergerak menuju eks MTQ Kendari, Senin (22/5/2023).

Irsan Pagala, salah satu orator DPD Lipan Sultra dalam orasinya menyuarakan 

kekecewaan atas sikap oknum TNI AD yang dianggap sebagai abdi negara, malah justru dengan tindakannya menutup aktivitas dermaga terminal khusus (jetty) cenderung berdampak pada hilanganya mata pencaharian masyarakat seputar lingkar tambang di Konawe Utara.

Dalam orasinya, Irsan Pagala, mendesak Danrem 143 Haluoleo agar segera mencopot Dandim Konawe Utara dan juga menuntut oknum TNI AD yang diduga melakukan penutupan paksa Jetty di UBP untuk segera membuka kembali agar perekonomian masyarakat berjalan seperti biasa. 

"Penutupan Jetty UBP cenderung akan menimbulkan kekisruhan yang bisa terjadi pada warga yang sudah terlanjur berusaha dalam lingkar Jetty UBP," tandasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Letkol Tambo Hale Wulaa yang menemui masa aksi menampik bahwa pihaknya (Korem 143 HO red) tidak melakukan penutupan 9 Jetty di Marombo, Kabupaten Konut, Sultra.

“Pihak TNI dalam hal Korem 143 HO tidak pernah menutup Jetty, jadi silahkan masyarakat bekerja, terus untuk pertemuan dengan Komandan Korem (Danrem) 143/HO akan diwadahi, setelah Danrem pulang dari kegiatan.

“Jadi Jetty tetap dibuka, dan kami tidak menutup,” tegasnya.

Lanjutnya, terkait ada isu bahwa kedatangan oknum TNI di wilayah Jetty, Kasiter Korem 143/HO mengaku tidak tahu persoalan itu.

“Nanti kami akan dalami lagi dari pihak kita (Korem), kenapa dia (Oknum TNI) datang disana?,” jelasnya.

Sambungnya, saat ditanya terkait isu kedatangan oknum TNI di Konut dan melakukan penutupan atau pemberhentian aktivitas 9 Jety di Marombo, ia tak mengetahui perihal itu. Dirinya mengarahkan untuk bertanya langsung ke Dandrem 143 Haluoleo.

” Nanti setelah datang Danrem yah, silahkan ditanyakan. Kalau terkait TNI ke Jetty dan mengambil ore nikel, saya tidak tahu, nanti saja pada saat Danrem datang untuk ditanyakan,” katanya.

“Saya tegaskan, jadi tidak betul, ada penutupan Jetty, dan tadi sebelum ini, saya sudah telepon Danrem, dan Danrem mengatakan tidak ada penutupan. Silahkan lanjutkan aktivitas,” pungkasnya.

Diimformasikan, dari sembilan Jety yang dihentikan oleh oknum TNI AD ini, diantaranya, Jety BOSOWA, UBP, Bososi, dan Apolo. Padahal, Jety atau terminal khusus (Tersus) tersebut telah mengantongi izin penggunaan Tersus dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (*)

Related

3 SULTRA 4916485768139443093

KUNJUNGAN

KUMPULAN VIDEO

logo MEDIA KONAWE

BERITA POPULER

ARSIP BERITA

PILIHAN

PROFIL DPRD KONUT

INSPEKTORAT KONAWE UTARA

SPONSOR

logo Dinas Pariwisata konut
item