Pondoa, Desa Terluar Kembangkan Komuditas Merica
https://www.mediakonawe.com/2018/11/pondoa-desa-terluar-kembangkan.html
![]() |
Petik Merica : Masyarakat Desa Pondoa memiliki kebun merica yang sudah terolah rata-rata 1 sampai 2 hektar perkepala keluarga (KK) belum termasuk lahan perkebunan masyarakat yang sementara ditanami. |
Dari penjualan komuditi merica petik milik masyarakat dalam sepekan ini diperkirakan mencapai satu ton dengan harga pembelian lokal sekitar Rp. 45 ribu per kilogram. Jadi total hasil penjualannya sekitar Rp. 45 juta
Wanggudu, mediakonawe.com
– Desa Pondoa merupakan salah satu desa terluar dalam wilayah pemerintahan
Kecamatan Wiwirano memiliki potensi sumberdaya sektor perkebunan yang dapat diandalkan
dengan deretan hamparan kebun merica milik masyarakat mencapai lebih dari 100
hektar yang kini sudah terolah.
Kepala Desa Pondoa,
Juharsi yang diwawancarai media ini di Wanggudu mengatakan bahwa potensi
perkebunan merica yang berada di desanya sejak setahun terakhir telah
menghasilkan puluhan ton buah merica petik yang telah dijual ke pedagang
pengumpul dengan nilai penjualan juga mencapai ratusan juta rupiah.
![]() |
Kepala Desa Pondoa, Kecamatan Wiwirano, Juharsi |
“Dari penjualan komuditi
merica petik milik masyarakat dalam sepekan ini diperkirakan mencapai satu ton
dengan harga pembelian lokal sekitar Rp. 45 ribu per kilogram. Jadi total hasil
penjualannya sekitar Rp. 45 juta,”ungkap Kades Pondoa, di Wanggudu, Selasa
(28/11/2018).
Dijelaskan Juharsi,
masyarakat Desa Pondoa memiliki kebun merica yang sudah terolah rata-rata 1 sampai
2 hektar perkepala keluarga (KK) belum termasuk lahan perkebunan masyarakat
yang sementara ditanami.
Desa Pondoa kata dia,
berpenduduk 117 jiwa dengan 47 kepala keluarga yang tersebar di 3 dusun dan 6
RT yang umumnya memiliki mata pencaharian di sektor perkebunan merica dan
kelapa sawit. “Sektor tanaman pangan berupa komuditi jagung dan kacang tanah
menjadi andalan di Desa Pondoa ini, ”kata Juharsi. MK/Rit