Tokoh Generasi Muda Tapunggaya Dukung Percepatan Produksi Nikel PT Antam Konawe Utara

 

Didin Tosepu

"Salah satu contohnya, nelayan kita sudah setengah mati mencari ikan. Nah dengan masuknya Antam kerusakan lingkungan dan pencemaran bisa diatasi dengan penerapan regulasi dan aturan sistem pertambangan yang baik dan pegelolaan lingkungan di area tambang," 

WANGGUDU - MEDIAKONAWE.COM |

Percepatan operasi produksi pengolahan ore nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di blok Mandiodo pasca putusan  Mahkamah Agung dan dihidupkan kembali SK-nya serta diterbitkannya sertifikat CnC(Clean and Clear) oleh ESDM mendapat dukungan salah satu tokoh pemuda di Kecamatan Molawe, Didin Tosepu yang berharap Antam telah menyiapkan solusi sebagai upaya kongkrit meredakan kesenjangan sosial ekonomi dan meredakan timbulnya riak-riak ditengah masyarakat saat tidak lagi beroperasinya sejumlah IUP yang dinyatakan tumpang tindih dengan PT Antam.

Menurut Didin, Eksistensi PT Antam identik dengan kehadiran negara untuk mengayomi masyarakat lingkar tambang dan menuntaskan adanya kecenderungan berbagai persoalan yang kemungkinan ditinggalkan sejumlah pemegang IUP sebelumnya. Diantaranya pembayaran kompensasi sebesar Rp 60 juta per bulannya bagi pemilik lahan yang sudah menjadi komitmen masyarakat dengan salah satu pemilik IUP swasta lainnya.

Lanjutnya, Komitmen pembayaran kompensasi lahan masyarakat sejak beberapa tahun lalu sudah berjalan oleh para kontraktor yang melakukan produksi di salah satu IUP perusahaan swasta tadinya. Lantas pembayaran kompensasi ini terhenti dengan masuknya PT Antam, ini juga yang akan menjadi salah satu permasalahan yang perlu diselesaiakan di Blok Mandiodo.

"Jadi, kontraktor yang masuk JO itu membayar terus setiap bulan sekalipun dia mau produksi atau tidak produksi setelah satu bulan itu harus dia membayar Rp 60 juta kepada pemilik lahan. Jadi semua itu terhenti karena masuknya PT Antam, dan semua pendapatan-pendapatan masyarakat pemilik lahan akhirnya terhenti," ungkapnya saat berbincang dengan awak media di Wanggudu, Rabu (06/10/2021). 

Didin juga berharap agar PT Antam membuka kesempatan bagi masyarakat sebagai tenaga kerja lokal dan merangkul pengusaha kontraktor lokal untuk bekerja di wilayah konsesi IUP nya, seperti halnya beberapa perusahaan lainnya yang mendapatkan JO (Joint Operasi) eksklusif dari PT Antam untuk melaksanakan kontrak produksi pada lahan konsesi IUP Antam, begitu juga dengan kontraktor lokal agar bisa diberdayakan. 

Selain itu kata Didin, masalah lingkungan hidup tidak bisa kita pungkiri cenderung sangat jauh dari perhatian, kita tidak bisa menutup mata atas pencemaran dan kerusakan lingkungan di blok Mandiodo yang perlu singkronisasi dengan pemerintah untuk dibenahi.    

"Salah satu contohnya, nelayan kita sudah setengah mati mencari ikan. Nah dengan masuknya Antam kerusakan lingkungan dan pencemaran bisa diatasi dengan penerapan regulasi dan aturan sistem pertambangan yang baik dan pegelolaan lingkungan di area tambang," jelasnya. 

Sejumlah kekhawatiran perlu perhatian penanganannya sambung Didin, diantaranya ancaman longsor dan kerusakan lingkungan dari area penambangan yang ditinggalkan perlu diseriusi selain permasalahan tenaga kerja yang bisa saja menimbulkan gejolak sosial yang tidak diinginkan. 

"Belum lagi permasalahan sosial ekonomi lainnya yang menjadi tugas Antam sebagai bahan kajian seperti uang debu, uang kompensasi tongkang karena tongkang itu diberikan kompensasinya sebesar Rp 6 juta per desa. Begitu juga warga yang lahannya berada diarea Jetty itu tadinya dibayarkan per pengapalan selain dana CSR bagi masyarakat di lingkar tambang. Inilah yang perlu dicermati PT Antam dalam rangka percepatan produktivitasnya," terang Didin.  JM/MK


Related

KONUT 6740179542522460619

KUNJUNGAN

KUMPULAN VIDEO

logo MEDIA KONAWE

BERITA POPULER

ARSIP BERITA

PILIHAN

PROFIL DPRD KONUT

INSPEKTORAT KONAWE UTARA

SPONSOR

logo Dinas Pariwisata konut
item